Menyajikan Algoritma dengan menggunakan flowchart
Setelah kita memahami tentang menyajikan algoritma dengan menggunakan bahasa natural atau bahasa sehari – hari maka pembahasan kali ini kita akan mengajak anda semua untuk menyajikan sebuah algortima dengan menggunakan flowchart. Flowchart adalah bentuk sebuah diagram yang digunakan untuk menyajikan sebuah algoritma dengan menggunakan simbol – simbol khusus sesuai dengan fungsi dan tujuannya. Menyajikan algortima dengan menggunakan flowchart adalah yang paling banyak digunakan oleh para programer, mahasiswa ataupun siswa SMK yang sedang belajar mata pelajaran pemrograman dasar. Seperti yang sudah dibahas diatas untuk menyajikan algoritma dengan menggunakan flowchart harus menggunakan simbol – simbol khusus. Berikut adalah simbol – simbol yang digunakan untuk menyajikan data dalam bentuk flowchart :
Contoh Penggunaan :
Struktur Dasar Algortima
Utnuk membuat sebuah algoritma dengan mengguankan flowchart maka perlu mengenal struktur dasar algortima. Algortima memiliki tiga buah struktur dasar antara lain yaitu :
1) Skuensial (Urutan)
2) Seleksi
3) Pengulangan
Untuk lebih memahami ketiga struktur algortima diatas maka coba anda perhatikan penjabaran berikut ini.
1. Skuensial (urutan)
Pada struktur ini, langkah – langkah yang dilakukan dalam algortima diproses secara berurutan.
2. Struktur Seleksi
Struktur seleksi menyatakan pemilihan langkah yang didasarkan oleh suatu kondisi (pengambilan keputusan), sehingga diamana dalam sebuah algoritma nanti akan melibatkan dua buah alternatif pilihan yang mana yang akan dikerjakan tergantung dari kondisi yang ada.
3. Struktur Pengulangan
Pengulangan menyatakan suatu tindakan atau langkah yang dijalankan beberapa kali. Sebagai contoh anda akan membuat sebuah program yang akan menampilkan tentag “Selamat datang di C++” sebanyak 10 kali. Dengan menggunakan struktur sekuensial maka anda dapat menuliskan “cout<<”Selamat datang di C++”” sebanyak 10 kali. Bagaimana jika anda akan menampilkan tulisan yang sama sebanyak 1.000.000 kali. Tentunya hal ini tidak akan efisien. Dengan menggunaka struktur pengulangan cukup anda sekali saja menuliskan apa yang akan dikeluarkan dan dilakukan kondisi pengulangan. Hal ini akan sangat efektif daripada anda harus menggunakan struktur skuensial bukan.
Struktur perulangan sendiri dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
1. While ... Do ... (Ulangi .... Selama)
2. Do ... While ... (Ulangi .... Sampai)
Untuk menggambarkan dengan menggunakan flowchart maka perhatikan gamba dibawah ini. Kemudian apa yang membedakan keduanya ?. Secara garis besar kedua stuktur perulangan diatas memiliki fungsi yang sama yaitu melakukan perulangan. Namun yang memberdakan terletak pada pengecekan sebuah kondisinya.
Jika pada While ..... Do ... inputan yang anda masukkan akan dilakukan pengecekan, apakah sesuai kondisi yang anda masukkan jika tidak maka proses perulangan tidak akan pernah dijalankan. Jika inputan yang anda masukkan bernilai benar sesuai dengan kondisi yang ditetapkan maka proses akan
dilanjutkan atau dikerjakan.
Jika pada perulangan Do .... While .... sebuah proses akan dijalankan minimal satu kali baru selanjutnya kondisinya akan dilakukan pengecekan. Jika pengecekan tidak sesuai dengan kondisi yang dimasukkan maka proses tidak akan dijalankan sedangkan jika kondisi benar maka proses akan dijalankan.
Dari ketiga struktur diatas semuanya memiliki fungsi masing – masing dan biasanya tidak digunakan secara terpisah. Mereka semua saling melengkapi sesuai dengan kebutuhan dari program atau algoritma yang akan dibentuk.